Awalnya sama sekali ga ada yg istimewa, bahkan jauh dari sosok yang selama ini selalu aku bayangkan akan menemaniku mengisi hari. Dia biasa aja, tinggi juga ga, gemuk juga ga, ganteng juga ga, jelek juga ga. Dia hanya pria biasa dengan pekerjaan biasa, penghasilan biasa, tongkrongan biasa, pengetahuan biasa, teman2 biasa, lingkungan biasa, keluarga biasa, lulusan sekolah biasa, dan, iman biasa2 saja. Ya, tepatnya dia pria biasa dengan kehidupan biasa2 saja, tak ada yang istimewa dari dirinya, tapi dia bisa membuat hari2ku menjadi luar biasa, dan membuat diriku menjadi luar biasa dalam kapasitasku sebagai ‘wanita’. Dan dia memang pria biasa untuk gadis biasa sepertiku. Tak ada yang istimewa, aku mengagumi dan menyukainya karena dia biasa.
pinus, dipanggil tuh pi… hihihhihi…
masi dalam rangka hanimun ternyata.
I’m happy for you, pal… 🙂
wes ga usah lha, mengko ketemon,
Berhubung sudah terungkap, kutambahin linkmu di blogku yah… 😀
Lagian kenapa mesti disembunyiin sih.
It’s not a crime
*niru dialognya Raoul-Christine*
tambahin linkku yaah..
Wah… aku ketinggalan berita padahal kerja di lingkungan penuh gosip… Tapi… I’m happy for you too, pal 😀 *copy paste dari punya GuM.. cuma nambahin “too”*.. aku juga mo add link mu yaahh… *hampir copy-paste lagi dari punya GuM*
nuz nuz… rungokno iku… kapan kate posting perkoro chubbs maneh? gag pengen saingan ta?
Ada yang panggil??
Ada apa sih kok rame2??
*bungkam Isdah*